View AllSumselsiana

Info Publik

Fashion

Latest News

Jumat, 12 Desember 2025

Asyik! Ada Khitan Gratis dan Pasar Berdaya untuk Masyarakat Prasejahtera dari DD Sumsel dan RSI Ar Rasyid



PALEMBANGTODAY.my.id - Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel) berkolaborasi dengan Rumah Sakit Islam (RSI) Ar Rasyid Palembang menggelar kegiatan gabungan Khitanan Massal Gratis dan Pasar Berdaya (Tebus Murah Sembako). Kegiatan ini bertujuan meringankan beban kewajiban agama sekaligus menyokong kebutuhan sehari-hari dan perekonomian keluarga dhuafa di Palembang.


Acara yang berlangsung di Aula RSI Ar-Rasyid Palembang pada Kamis (11/12/2025) ini, dihadiri oleh Pimpinan Cabang DD Sumsel, Riski Asmuni, dan Direktur RSI Ar-Rasyid Palembang, Kol CKM (P) dr Toni Siguntang, Sp THT-KL, MARS, serta Wawan Setiawan selaku PIC Pendamping Sosial Kebencanaan.


Dalam sambutannya, Riski Asmuni mengungkapkan rasa syukur atas terjalinnya kolaborasi ini, yang disebutnya sebagai kemitraan lama yang selalu sinergis. “Alhamdulillah, semoga dengan dilaksanakannya khitan ini, mampu meringankan kewajiban dari para orang tua anak-anak yang akan dikhitan. Ini merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim,” jelas Riski.


Senada dengan Riski, Direktur RSI Ar-Rasyid, dr Toni Siguntang, juga menyampaikan terima kasih atas support dari DD Sumsel. “Alhamdulillah, kegiatan khitan semacam ini sudah dua kali dilaksanakan di tahun ini, dan kali ini bermitra bersama Dompet Dhuafa,” paparnya.


Kegiatan khitanan massal berjalan kondusif dengan melibatkan 31 peserta dari berbagai usia. Proses khitan ditangani secara profesional oleh tenaga medis yang telah dipersiapkan oleh RSI Ar-Rasyid Palembang.



Selain khitan, dilaksanakan pula Pasar Berdaya, di mana sebanyak 50 penerima manfaat yang terdiri dari buruh harian, ojek online, buruh jahit, pedagang kecil, dan petugas layanan rumah sakit dapat menebus murah paket sembako senilai Rp100.000 dengan harga Rp50.000.


Para peserta penerima manfaat berharap DD Sumsel dapat terus melangsungkan kegiatan serupa, terutama program tebus murah, karena sangat membantu di tengah ketidakstabilan ekonomi saat ini. (ron)


Jumat, 05 Desember 2025

Nurdin, Pemulung Tangguh Coba Bangkit Melalui Program Ternak Plasma Rakyat dari DD Sumsel

PALEMBANGTODAY.web.id - Di sebidang tanah menumpang di kebun orang, berdirilah pondok Nurdin yang sederhana. Ya, pondok dalam arti sebenarnya. Dibangun dari kayu dan papan alakadarnya, beratap seng dan material bekas yang ia kumpulkan dari pekerjaan sehari-harinya sebagai pemulung. 


Pondok itu menjadi saksi bisu perjuangan seorang kepala keluarga yang tidak pernah memilih untuk menyerah pada keadaan. Meskipun hidup dalam keterbatasan fisik dan materi, semangat Nurdin membuktikan bahwa harapan selalu ada bagi mereka yang mau berusaha.


Beban yang dipikul Bapak Nurdin terbilang berat. Beliau adalah tulang punggung yang harus merawat istri tercinta yang sedang mengalami ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) sekaligus menderita sakit kaki gajah. 


Di samping itu, dua anak perempuannya masih membutuhkan biaya untuk menempuh pendidikan di sekolah. Keterbatasan ekonomi, ditambah tantangan kesehatan keluarga yang ekstrem, bisa membuat siapapun terpuruk.


Namun, alih-alih meminta belas kasihan, Nurdin justru menunjukkan ketangguhan luar biasa. Ia telah memiliki inisiatif untuk beternak kambing sejak satu tahun terakhir. 


Dengan pengalaman beternak yang ia miliki, ia merawat kambing-kambingnya dengan penuh harap, menjadikannya sumber penghidupan tambahan di tengah hasil memulung yang tak menentu. 


Saat dikunjungi, Nurdin justru mengajarkan tentang pentingnya optimisme dan semangat juang dalam menjalani setiap hari.





Melihat ketabahan dan potensi yang dimiliki Nurdin, Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel) hadir memberikan dukungan berkelanjutan. Nurdin kini resmi menjadi penerima manfaat dalam Program Plasma Ternak Rakyat. Program ini dirancang untuk mengembangkan usaha ternak yang sudah ia rintis, memberikan nilai ungkit agar usahanya dapat berkembang lebih besar.


Bantuan dari zakat umat ini bukan hanya sekadar pemberian, melainkan sebuah injeksi modal dan harapan. Dengan dukungan ini, Nurdin sendiri berharap dapat mengembangkan usaha ternaknya secara signifikan dan yang terpenting, memberikan masa depan yang lebih terjamin serta pendidikan yang layak bagi kedua anak perempuannya. 


Perjuangan beliau untuk bertahan, semata-mata demi memastikan anak-anaknya tidak mewarisi kesulitan yang ia rasakan.


Kisah Nurdin adalah contoh nyata ketabahan yang membumi, sebuah potret inspiratif tentang bagaimana semangat gigih bertemu dengan uluran tangan zakat. Sahabat, zakat dan infak yang Anda salurkan melalui Dompet Dhuafa Sumsel terus memberikan harapan hidup yang lebih baik dan bermartabat bagi keluarga-keluarga tangguh lainnya seperti Nurdin. (ron)

Senin, 01 Desember 2025

Keberkahan Zakat, Anak Petugas Kebersihan Terbang Wujudkan Mimpi ke Al-Azhar Kairo


PALEMBANGTODAY.my.id
Di tengah hiruk pikuk keterbatasan ekonomi, mimpi seorang pemuda asal Banyuasin, Sumatera Selatan, bernama Muhammad (20), berani menjulang tinggi. Tekadnya bukan sekadar lulus kuliah, melainkan menimba ilmu agama langsung di jantung peradaban Islam: Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. 


Hari ini, mimpi itu bukan lagi angan, melainkan tiket penerbangan yang siap membawanya. Kisah Muhammad adalah cerminan nyata bagaimana zakat yang Anda tunaikan memiliki daya ubah yang luar biasa, mampu mencerdaskan anak bangsa hingga ke mancanegara.


Muhammad, yang bercita-cita menjadi mahasiswa Fakultas Ushuluddin, harus melalui jalan yang tidak mudah. Proses seleksi di Al-Azhar terkenal ketat, menuntut keseriusan penuh, termasuk menuntaskan enam level kelas bahasa Arab yang diakhiri ujian beruntun. Setiap tahapan, dari persiapan berkas terjemahan, paspor, visa, hingga rekomendasi Kemenag, adalah medan juang yang menguji kegigihannya.


Siapa sangka, pemuda seberani ini tumbuh dari keluarga sederhana yang sehari-hari akrab dengan pengabdian. Ayah Muhammad diketahui bekerja sebagai petugas kebersihan di Pondok Pesantren Qodratullah Langkan, Banyuasin, dan sang ibu adalah juru masak di pondok yang sama. 


Meskipun terlahir dengan keterbatasan finansial, alumni Ponpes Qodratullah ini tidak pernah berhenti mencari jalan untuk mewujudkan mimpinya.


Titik baliknya dimulai ketika Muhammad memberanikan diri mengirimkan proposal bantuan melalui Program Layanan Mustahik (LAMUSTA) Dompet Dhuafa Sumsel. Tim DD Sumsel, di bawah Pendamping Sosial Kebencanaan Wawan Setiawan, merespons dengan asesmen yang sangat mendalam sejak Oktober 2025. 


Verifikasi dilakukan secara komprehensif, mulai dari kondisi kediaman, wawancara keluarga, hingga pemeriksaan hasil ujian bahasa Arab Level 5 dan 6—sebuah proses memastikan amanah zakat disalurkan tepat pada asnaf Fisabilillah.


Setelah lolos verifikasi ketat tersebut, amanah zakat dari para muzaki diwujudkan oleh DD Sumsel dalam bentuk subsidi tiket pesawat keberangkatan dari Jakarta menuju Mesir. Penyaluran bantuan yang disaksikan Pimpinan Cabang Rizki Asmuni di Kantor DD Sumsel pada Senin (1/12/2025) menjadi penanda dimulainya babak baru kehidupan Muhammad.


"Saya berterima kasih atas bantuan Dompet Dhuafa kepada saya dalam menggapai cita-cita ke Al-Azhar," ujar Muhammad dengan wajah penuh rasa syukur, sesaat sebelum keberangkatannya. 


"InsyaAllah siang ini langsung kumpul di Ittifaqiah dan berangkat ke Jakarta, lalu besoknya jika tidak ada halangan langsung menuju Mesir," ujarnya semringah.


Menyertai harapan tersebut, Pimpinan Cabang Rizki Asmuni menitipkan pesan strategis. Rizki berharap agar kelak Muhammad tidak melupakan kampung halaman. Tujuannya jelas: setelah menimba ilmu, ia harus kembali ke Palembang, menebarkan ilmu yang telah didapat, dan berkolaborasi kembali dengan Dompet Dhuafa Sumsel. 


Pesan ini sekaligus menegaskan bahwa zakat yang disalurkan bukan sekadar bantuan sesaat, melainkan investasi masa depan untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkomitmen membangun bangsa. (ron)


Jumat, 28 November 2025

Cuci Darah Dua Kali Seminggu, DD Sumsel Dukung Perjuangan Alpiansyah Lawan Gagal Ginjal


PALEMBANGTODAY.my.id - Kehidupan Alpiansyah, seorang mantan Satpam di Palembang, berubah drastis sejak ia didiagnosis Gagal Ginjal mendadak pada bulan Ramadhan 1447 (2025-red). Rutinitasnya kini bukan lagi menjaga keamanan, melainkan menjalani cuci darah sebanyak dua kali seminggu di RS Moch Husien (RSMH) Palembang. 


Kebutuhan biaya pengobatan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari yang tinggi membuat seluruh tabungan keluarga habis, meninggalkan mereka dalam himpitan ekonomi.


Di tengah situasi sulit itu, sang istri, Sri Yanti, menjadi pilar utama. Dengan setia, Sri Yanti menemani bolak-balik dari rumah mereka di Jl. H. Bastari Lr. Harapan menuju RSMH, mendampingi proses cuci darah, kontrol rutin, hingga menghadapi momen genting saat harus menambah darah. 


Untuk bertahan hidup, Sri harus meminjam modal demi membuka warung kecil-kecilan di rumah petak mereka, sebuah upaya gigih untuk memutar penghasilan.


Kondisi kesehatan Alpiansyah menuntut kedisiplinan yang ketat, termasuk hanya diperbolehkan meminum satu gelas air putih setiap hari dan mengonsumsi sejumlah obat-obatan penting, mulai dari vitamin B, obat tulang, hingga obat darah tinggi. 


"Kalau tidak minum obat rasanya menggigil, sesak napas bahkan lesu mas," ujar Alpiansyah menceritakan beratnya efek samping tersebut saat disambangi Wawan Setiawan, Pendamping Sosial Kebencanaan Dompet Dhuafa Sumsel, Jumat (28/11/2025).



DD Sumsel menyalurkan bantuan berupa biaya kebutuhan obat-obatan, alat penunjang kesehatan, serta kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, gula, tepung terigu, dan bahkan susu UHT untuk anak mereka yang masih berumur 3 tahun. Anaknya satu lagi masih duduk di bangku SMP.


Bantuan ini datang tepat pada waktunya, mengingat tantangan yang dihadapi keluarga ini. Sri Yanti tak hentinya mengungkapkan terimakasih yang mendalam. 


"Kami bersyukur atas bantuan ini, apalagi memang obat suami saya kebetulan lagi habis, jadi kami kadang menyiasati itu dengan selang-seling meminumnya. Dengan keadaan terpaksa kadang dia tiba-tiba sesak dan menggigil," jelas Sri menunjukkan dilema berat yang kerap mereka hadapi.


Meskipun diuji dengan penyakit yang menguras fisik dan materi, semangat Alpiansyah dan Sri Yanti tidak pernah padam. Perjuangan mereka untuk terus bertahan dan sembuh dilakukan semata-mata demi anak-anak mereka yang masih kecil. Bantuan dari DD Sumsel menjadi penyambung harapan, memastikan keluarga ini dapat terus berjuang melawan penyakit tanpa harus mengorbankan kebutuhan dasar. 


Bersama donasi para dermawan yang menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya melalui DD Sumsel, kita bisa menyelamatkan perjuangan keluarga Alfiansyah dan Sri Yanti ini. Dan masih banyak keluarga-keluarga kecil lain yang terhimpit oleh keadaan kesehatan dan ekonomi. (ron)

Selasa, 25 November 2025

Museum Keliling Hidupkan Kembali Permainan Tradisional Para Bangsawan Era Sriwijaya di Panti Asuhan

PALEMBANGTODAY.my.id - Di tengah gempuran gawai dan permainan digital, memori akan warisan budaya Palembang berupaya dihidupkan kembali. Program Museum Keliling Dinas Kebudayaan Kota Palembang berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Sumatera Selatan menyambangi anak-anak panti asuhan guna memperkenalkan permainan tradisional yang sudah hampir punah. 


Inisiatif ini bertujuan melestarikan Permainan Tradisional Cuki, yang konon telah dimainkan sejak periode Kerajaan Sriwijaya hingga masa Kesultanan Palembang Darussalam.


Di era modern, Generasi Z dan Alpha sudah jarang mengetahui terkait sejarah, termasuk permainan strategi Cuki yang dulunya dimainkan oleh para bangsawan. Guna melestarikan kebudayaan tersebut, Dinas Kebudayaan Kota Palembang melaksanakan kegiatan Museum Keliling berkolaborasi bersama DD Sumsel, menyambangi panti-panti asuhan yang telah direkomendasikan.


Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Ahad (22-23/11/2025), dimulai dari Panti Asuhan Abdi Bersama di Jl Kolonel Sulaiman Amin KM 7,5. Turut hadir dalam pembukaan tempat pertama ini adalah Sri Suryani selaku Kabid Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kota Palembang, serta guru pegiat Permainan tradisional Cuki, KM Yunus Fahmi.


"Kami Dinas Kebudayaan mengucapkan terima kasih atas kolaborasi bersama Dompet Dhuafa Sumsel, melaksanakan kegiatan Museum Keliling ke panti-panti yang sebelumnya telah ditunjuk oleh tim Dompet Dhuafa. Kegiatan ini agar dapat melestarikan permainan tradisional Palembang 'Cuki' kepada anak-anak yang berada di Panti," jelas Sri Suryani. 


Setelah sambutan, sosialisasi dan praktik permainan langsung dilanjutkan oleh Bapak KM Yunus Fahmi.


Kegiatan berlangsung sangat meriah dan penuh keseruan. KM Yunus Fahmi, yang akrab disapa Mangcik Yunus, mengajarkan cara bermain Cuki yang berasal dari kata "di-cuk-i" dalam bahasa Palembang, yang berarti diambil. Permainan ini menggunakan papan, 120 biji (hitam dan putih), dadu, dan pion (oncak). 


"Permainan ini harus kita lestarikan sebagai bentuk kecintaan kita pada Palembang, apalagi penuh keseruan dan mengasah strategi dan kejelihan dalam bermainnya," ujar Mangcik Yunus. Ia berharap semakin banyak anak muda yang ikut melestarikan Cuki sebagai permainan lokal Sumsel.


Panti asuhan yang menjadi lokasi kegiatan Museum Keliling—yaitu Panti Asuhan Abdi Bersama, Panti Asuhan Aisyiyah Humairah, dan Panti Asuhan Jamik As Sholihin—merupakan rekomendasi dari DD Sumsel. 


Para santri bermain dengan sangat antusias dan cepat menangkap cara bermainnya, bahkan di sesi akhir mereka ingin melanjutkan kembali. Selain mendapatkan ilmu budaya, adik-adik juga menerima bingkisan dari Dinas Kebudayaan Kota Palembang dan DD Sumsel, menandai suksesnya sinergi sosial-budaya dalam menanamkan kecintaan pada sejarah lokal. (rel)

Minggu, 23 November 2025

Fenomena Fatherless pada Anak, Ayah Harus Hadir dalam Perkembangan Anak


PALEMBANGTODAY.my.id -
Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel) bersama Yayasan Keluarga Bahagia Sejahtera (YKBS) menyelenggarakan Kajian Parenting & Fatherless 2025 dengan mengangkat tema “Fenomena Fatherless dan Dampaknya pada Anak”. Kegiatan edukasi ini dipusatkan di Masjid Baiturrahman Bank Raya, Ahad (23/11/2025).


Kajian ini didasari oleh data nasional yang menunjukkan sekitar 20% anak di Indonesia hidup tanpa kehadiran figur ayah yang aktif dalam pengasuhan. Kondisi fatherless ini, baik secara fisik maupun emosional, berdampak signifikan pada tumbuh kembang anak dari segi emosional, sosial, dan moral, termasuk yang mulai tampak di Kota Palembang.


Rizki Asmuni, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sumsel, dalam sambutannya menegaskan pentingnya acara ini. “Kajian hari ini kita selenggarakan sebagai bentuk kepedulian Dompet Dhuafa Sumsel terhadap isu yang ada dalam keluarga. Kita meyakini tentang pentingnya kehadiran figur ayah dalam keluarga terlepas dari kondisi, baik dengan adanya ayah yang meninggal, perceraian orang tua, ataupun sosok ayah yang bekerja jauh dari keluarga,” ucapnya.


Acara yang dihadiri lebih kurang 100 peserta, termasuk para orang tua dan mahasiswa, menghadirkan dua narasumber utama. Sesi materi pertama disampaikan oleh Prof Yuwono, dengan tema “Problematika Fatherless dalam Keluarga”.


Prof Yuwono menekankan pentingnya periode tumbuh kembang anak dengan kehadiran sosok ayah dari usia 0-18 tahun. “Kehadiran sosok ayah sulit untuk tergantikan dalam periode tumbuh kembang anak karena merupakan masa yang sangat penting bagi anak,” tambahnya.


Materi kedua dibawakan oleh Reni Puspitasary yang membahas “Kerjasama Harmonis Suami Istri dalam Mendidik Anak”. Reni menyampaikan bahwa harmoni suami istri menjadi sentral kekuatan keluarga.


“Keluarga yang kuat itu sentralnya adalah kebaikan hubungan dan keharmonisan antara suami dan istri. Kalau suami dan istri memiliki hubungan yang harmonis maka akan melahirkan anak-anak generasi yang baik,” jelas Reni.


Kajian ini juga melibatkan para penerima manfaat beasiswa DD Sumsel (eTahfizh Sumsel, YES Sumsel, dan GenZAKAT AKSI) sebagai panitia acara. Selain itu, DD Sumsel memfasilitasi tempat khusus bagi orang tua yang membawa anak balita untuk bermain games seru. Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Yayasan Keluarga Bahagia Sejahtera, BKKBN Prov. Sumsel, Luminaiz, Ala Binda Mimi, ZAFA Tour, dan Garuda Indonesia. (ron)

Sabtu, 15 November 2025

'Sedapnyo..' Lomba Masak Pindang Patin sambil Pengajian, Perkuat Ukhuwah Dai di Ogan Ilir


PALEMBANGTODAY.my.id - Dompet Dhuafa Sumatera Selatan (DD Sumsel), melalui Local Leader Da’i Ustadz Muttaqin Anang Toha, menyelenggarakan agenda gabungan berupa Lomba Masak Pindang Patin yang dirangkai dengan pengajian. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan semangat dan memperkuat ukhuwah (persaudaraan) para da’i dan da’iyyah Tarbiyah Syamilah di wilayah dakwah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahad (16/11/2025).


Kegiatan tersebut melibatkan para da’i dan da’iyyah Tarbiyah Syamilah dari empat wilayah dakwah. Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh dewan juri dari anggota kehormatan Tarbiyah Syamilah, perwakilan Travel Umroh Zafatour, serta penceramah Ustadz H. Askweni.


Kegiatan dimulai sejak pagi, di mana enam tim peserta tiba dengan membawa perlengkapan lengkap. Lomba Masak Pindang Patin berlangsung meriah, ditandai dengan kekompakan tim dalam menata bumbu, menyiapkan sambal, lalapan, dan tampil dengan atribut unik seperti apron dan topi chef. Proses penilaian meliputi dua kategori utama: cita rasa masakan dan yel-yel kreatif tim.


Setelah pengumuman juara dan pembagian hadiah, seluruh hidangan pindang yang mencapai 180 porsi dinikmati bersama dalam suasana hangat dan kekeluargaan. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan agenda spiritual berupa pengajian dan doa selamatan menjelang keberangkatan umroh Ustadz Muttaqin Anang Toha beserta jamaah lainnya.


Dalam sesi pengajian, Ustadz H. Askweni memberikan tausiah tentang pentingnya menjaga amanah harta dan jabatan, serta mengingatkan hadirin agar memanfaatkan nikmat Allah untuk kebahagiaan abadi di akhirat. Acara juga diisi sosialisasi dari Travel Umroh Zafatour sebagai pembekalan bagi calon jamaah umroh.


Ustadz Muttaqin Anang Toha, selaku Local Leader Dai Dompet Dhuafa Sumsel dan inisiator kegiatan, berharap agenda ini menjadi energi baru bagi para pendakwah. “Kami berharap agar kegiatan ini menjadikan semangat dakwah semakin tumbuh dan mengakar di setiap unit pengajian wilayah Ogan Ilir, serta mempererat silaturahmi di antara kita semua,” tutup Ustadz Muttaqin. (ron)